menu melayang

Science (Literasi Ilmiah)

Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa disadari terdapat beberapa benda yang berbentuk susunan seperti pola barisan bilangan, baik berupa bangunan ataupun benda yang secara tidak sengaja tersusun dan membentuk pola barisan bilangan. Berikut salah satu contoh bentuk benda yang membentuk pola barisan bilangan yang sering kita temukan dalam kehidupan nyata, yaitu:


Gambar 1.1 Pola Barisan Jeruk

Gambar 1.2 Pola Barisan Kursi Bioskop

Gambar 1.1 adalah sekumpulan jeruk yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk pola barisan bilangan segitiga. Hal tersebut bertujuan untuk membuat sebuah bentuk tumpukan jeruk menjadi lebih bagus dan menarik untuk dilihat. Serta dalam penyusunannya harus memperhatikan pola barisan supaya kelihatan lebih rapi dan jeruk tidak mudah jatuh.

Gambar 1.2 adalah sekumpulan kursi bioskop yang disusun sedemikian rupa yang membentuk sebuah pola barisan. Hal tersebut bertujuan untuk membuat tampilan kursi lebih menarik dan tidak monoton.

Beberapa contoh lain susunan benda yang membentuk pola bilangan yang menarik, yaitu:

  1. Kulit sejenis moluska yang bernama Chambered Nautilus;
  2. Biji pada bagian tengah bunga daisy;
  3. Susunan bola biliar;
  4. Gugusan batang dan ranting pohon;
  5. Formasi para penerjun bebas.
Johann Carl Friedrich Gauss

Johann Carl Friedrich Gauss (30 April 1777 – 23 Februari 1855) adalah matematikawan, astronom, dan fisikawan Jerman yang memberikan beragam kontribusi; ia dipandang sebagai salah satu matematikawan terbesar sepanjang masa selain Archimedes dan Isaac Newton.

Dilahirkan di Braunschweig, Jerman, saat umurnya belum genap 3 tahun, ia telah mampu mengoreksi kesalahan daftar gaji tukang batu ayahnya. Menurut sebuah cerita, pada umur 10 tahun, ia membuat gurunya terkagum-kagum dengan memberikan rumus untuk menghitung jumlah suatu deret aritmetika berupa penghitungan deret 1+2+3+...+100.

Simak artikel lengkapnya di:

https://id.wikipedia.org/

Blaise Pascal (1623 - 1662)

Blaise Pascal atau Blasé Pascal lahir tanggal 19 Juni 1623. Blaise Pascal adalah anak ketiga dari empat bersaudara dan putra satu-satunya Étienne Pascal. Ibu Blaise, Antoinette Pascal meninggal ketika dia baru berumur tiga tahun.

Pada tahun 1632 keluarga Pascal, Étienne dan keempat anaknya, meninggalkan Clermont dan menetap di Paris. Ayah Blaise Pascal memiliki pandangan pendidikan yang tidak ortodoks dan memutuskan untuk mengajar putranya sendiri. Étienne Pascal memutuskan bahwa Blaise tidak belajar matematika sebelum usia 15 tahun dan semua teks matematika telah disingkirkan dari rumah mereka.

Namun Blaise Pascal memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga ia mulai mengerjakan geometri sendiri pada usia 12 tahun. Mengetahui minat dan bakat anaknya yang luar biasa pada matematika, Étienne Pascal kemudian menyerah, dan memberikannya buku karya Euclid, seorang ahli matematika hebat dari Yunani.

Simak artikel lengkapnya di:

https://smpdwijendra.sch.id/

Barisan dan deret dalam matematika memiliki manfaat yang banyak dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya: menghitung perkembangan usaha, jumlah tabungan, pertumbuhan penduduk, dll. yang sifatnya konstan dari waktu ke waktu mengikuti barisan hitung.

Back to Top